Bukan Mereka
Assalamu’alaikum,
Kawanku yang Insya Allah selalu dalam naungan Rahmat-Nya...
Kawanku yang Insya Allah selalu dalam naungan Rahmat-Nya...
Malam yang sunyi terkadang membuat diri kita
teringat akan banyak hal. Dalam benak serta fikiran yang terkadang pula sulit
diseimbangkan. Kadang penuh kebahagiaan, penuh keharuan ataupun penuh rasa
penyesalan. Malam yang begitu banyak misteri dan pengharapan.
Waktu yang selalu menimbulkan segala tanya. Waktu
yang kita tak akan pernah mendapatkan kembali jika kita telah melewati. Detik
yang kian cepat berlari, kian sulit tuk dapat kita mengerti. Kita tak akan
menduga jika suatu hal yang mungkin kita tidak sukai maupun kita sukai hadir di
depan kita.
Kawan, suatu waktu saat kita sendiri, saat tiada
seorang pun dapat ada disamping kita, saat mereka juga sibuk dengan kebutuhan
mereka, itulah dimana kita mesti pahami bawasannya kita harus bisa berdiri
sendiri, tiada kata keputusasaan didalam hari kita. Kawanku, dari itulah yang
sebenarnya kita akan memahami akan makna dari kehidupan itu sendiri. Kehidupan
kita bukanlah kehidupan mereka. Kawanku, sanggupkah kita menjawab pertanyaan
kita sendiri. Sanggupkah kita memberi nasehat pada diri kita sendiri. Bahkan,
sanggupkah kita berperang melawan hal buruk pada diri kita sendiri ketika
mereka pergi dari kehidupan kita. Sanggupkah, kawan. Yakinlah kawanku,
bawasannya kita mampu, jika itu adalah hal baik, kenapa kita tidak
melakukannya. Tuhan ada selalu untuk kita. Tuhan Sayang kepada kita. Bahkan Dia
sangat Mengasihi diri kita.
Kawanku, mungkin di fikiran kita pernah terlintas,
untuk apa kita ada, untuk apa kita hidup dan untuk apa kita hadir serta berdiri
disini. Namun bukankah kita juga tahu kita di dunia ini untuk apa. Kawanku,
kisah kehidupan tidak akan lama lagi akan berakhir. Akankah kita dapat
menyia-nyiakan itu. Akankah kita hanya diam dari segala masalah kita hari ini.
Tidak bukan? Percayalah kawanku, kita mampu. Bukan untuk dunia jadi prioritas
kita, mari kita bersama-sama belajar pada tujuan kita sesungguhnya. Mari kita
belajar dari masalah-masalah kita. Belajar menjadi pribadi yang lebih baik.
Allah cinta kita. Dia sangat Menyayangi kita. Jangan pernah kita khawatir
tentang masa depan. Allah ada untuk kita, kapanpun dan dimanapun. Allah sangat
Sayang kita.
Kawanku, ingatkah kalian tntang cerita masa kecil
kalian. Ketika kita masih sangat asyik dengan segala permainan itu. Kalian
pasti tidak akan pernah melupakan pengalaman itu selama hidup masih memihak.
Saat itu, kita masih sangat polos, masih sangat menyenangkan. Namun apakah kita
menyadari hal itu telah berlangsung sudah kurang lebih lima belas tahun lalu.
Sudah sangat lama. Apakah kita menyadari juga akan diri kita sekarang. Kita
bukanlah seorang yang hanya asyik dengan segala permainan. Tetapi kita sendiri
yang akan membuat jalan kehidupan kita. Sudah tidak saatnya kita cengeng, sudah
tidak saatnya kita bermain-main dan sudah bukan saatnya kita marah pada hal
yang tidak perlu dimarahi.
Kawan, waktu bagiku adalah misteri. Dari detik...
menit.... jam dan bergantinya hari seperti tiada jeda sedikit pun.
Malam telah menunjukkan pada kita akan cerita kita.
Bukan cerita mereka. Jangan kita membohongi cerita kita sendiri.
Kawanku, kita perlu belajar BERSYUKUR....
Komentar
Posting Komentar