Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Karena Kamu Bukanlah Musuhku

Telah lama hari-hari itu pergi. Bersapa dengan hari baru yang kian tiada respon balik. Terasa semua yang pernah ada entah kemana larinya. Saat ada sapa namun tiada ucap sekata pun. Saat senyum hampiri waktu namun tiada cakap menyertai indahnya persaudaraan. Asing bahkan terasa sangatlah asing. Saat tangan itu dilambaikannya, saat itu juga senyum mulai terwarna. Namun entah hari ini akankah dapat lagi seperti hari indah itu. Meski kesal pernah teruai dalam kesatuan dalam ruang, namun itu waktu lalu, bukanlah sekarang.

Tentang Mimpi dan Rindu

Mimpi disaat kita memejamkan mata hanyalah bunga tidur namun disisi lain mimpi adalah perwujudan apa yang difikirkan alam bawah sadar kita. Disaat mimpi telah dimasukkan dalam kategori indah maka kita akan merasa bahagia meski dalam kehidupan aslinya (saat sudah membuka mata), namun apa yang kita lakukan disaat mimpi itu dikategorikan dalam mimpi yang kurang baik. Kita akan beruntung jika kita lupa akan mimpi itu. Namun apa yang kita lakukan disaat kita terus teringat akan mimpi buruk itu. Disamping kita terus berdoa supaya mimpi itu tidak hadir dalam dunia klasik ini, maka kita juga teruslah berfikir positif akan hari-hari yang akan datang tidak buruk pula.

Percayalah!

Kawanku yang selalu pada lindungan Allah, Detik melaju seperti kita tak pernah merasa akan kehadirannya. Setiap detik yang selalu bersentuhan dengan kita. Saat suatu keadaan telah berubah, berfikir kita bahwa kita telah kehilangan. Kawanku, ini tentang waktu yang tak akan ada henti ketika jadi sebuah pembahasan. 

Bukan Mereka

Assalamu’alaikum, Kawanku yang Insya Allah selalu dalam naungan Rahmat-Nya... Malam yang sunyi terkadang membuat diri kita teringat akan banyak hal. Dalam benak serta fikiran yang terkadang pula sulit diseimbangkan. Kadang penuh kebahagiaan, penuh keharuan ataupun penuh rasa penyesalan. Malam yang begitu banyak misteri dan pengharapan.

Ini Kisahku 2

Sebelum aku nurut apa kata kakakku akan sekolahku. Aku ngeyel ingin diantar ke Madrasah yang jadi pilihan keduaku, namun aku hanya mendapat harapan kosong. Nihil hasilnya. Ya sudah, aku berangkat ke suatu Madrasah di desa tak jauh dari kota. Madrasah yang baru saja didirikan. Madrasah yang baru aku tahu bahwa belum ada tembok Madrasah yang dibangun. Aku baru tahu kalau aku adalah anak pertama dari Madrasah tersebut.

Ini Kisahku

Anak kecil itu polos. Dia belum faham akan kehidupan. Dia belum mengerti apa itu arti hidup. Begitulah masa dimana aku hanya merasa bahagia dengan segala permainan bersama kawan-kawan. Sebagai anak kecil yang suka bermain, aku bukanlah seorang yang hanya suka didalam rumah. Permainan diluar rumah bagiku lebih menyenangkan apalagi bersama ke-tiga kawanku. Saat kecil, aku memiliki kawan yang kemana-mana selalu bersama. Entah itu pulang sekolah, pulang mengaji bahkan saat libur-pun selalu bermain bersama. Seiring waktu melampaui, kami pun terpisah. Masing-masing mulai memahami tujuan hidupnya.

Mari Kita Renungkan

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Kawanku, mari kita renungi kejadian apapun yang kita alami dalam dunia fana ini. Betapapun banyak nikmat yang sering kita lupa. Kejengkelan dalam hati yang tanpa disadari terus ditanam, dirawat. Akankah kita sadari itu? Mari kita resapi makna dari ayat-ayat berikut. Semoga hati kita senantiasa mampu dan mau mengikhlaskan kejadian yang terjadi dan mulai mensyukuri apapun yang dihadapkan pada kita. Amiin....